Keterbatasan Bukan Penghalang Anak di Manado untuk Berprestasi

Keterbatasan jangan menjadi penghalang untuk pengembangan diri. Percayalah, setiap kesulitan pasti ada jalan keluar. Kira-kira, nilai-nilai itu yang ditanamkan Kepala SDN 48 Manado Yuke Alangkas kepada anak didik agar terus semangat belajar. Perpustakaan di SDN 48 Manado bisa dibilang tidak terlalu layak. Daya tampungnya tidak banyak, hanya sekira 10-15 orang. Kalau menganjurkan siswa membaca buku di perpustakaan, rasanya sulit. Yuke menyiasati kondisi ini dengan membuat program membaca buku 15 menit di kelas.
“Yang dibaca tentunya buku cerita anak, tentang budaya, cerita rakyat, karena kalau soal buku materi kan sudah diajar oleh guru. Programnya sudah kita mulai tahun lalu,” kata Yuke, saat ditemui di SDN 48 Manado, beberapa waktu lalu. Itu bukan satu-satunya cara Yuke menumbuhkan minat baca terhadap siswa. Ia dibantu para guru menumbuhkan perasaan malu di kalangan siswa bila tidak membaca buku. Menurut Yuke, dua program ini ternyata sangat memotivasi siswa.
Menurut Yuke, siswa SDN 48 Manado cukup berprestasi, terutama di bidang olahraga. Secara fisik, anak didik Yuke kuat. Ini lagi-lagi karena keadaan. Setiap hari, siswa ke sekolah melalui jalan yang menanjak dan menurun. Hal itu seperti latihan fisik bagi mereka. Keterbatasan ekonomi orang tua tidak menyurutkan semangat anak menuai prestasi di sekolah.
“Mereka pernah berhasil memenangkan 15 medali emas dalam berbagai lomba, pernah sampai ke tingkat provinsi,” ujar Yuke.
Rata-rata, orangtua siswa SDN 48 Manado bekerja sebagai buruh atau petugas kebersihan. Yuke juga aktif mendorong siswa bergerak dalam kesenian dan mencintai lingkungan, seperti mempelajari cara pengelolaan sampah dan sebagainya. Dia mengatakan, lokasi SDN 48 di Kota Manado. Tetapi, Yuke tidak mau keadaan ini membuat para guru dan siswa berkecil hati. “Bukan berarti kita harus merasa tersudutkan,” tutup Yuke.
Yuke mengatakan, buku menjadi sangat penting untuk terus mengembangkan minat siswa membaca. Karena itu, ia menyambut baik ketika menerima sumbangan buku dari Bank Central Asia (BCA) Tbk. Yuke berharap, program seperti ini terus berlangsung. “Kalau bisa ke depannya, BCA bisa memperbanyak bantuan bukunya," ujar Yuke.